Sabtu, 07 Januari 2012

PEWARISAN SIFAT (SMP kelas IX)

Apa yang pertama kamu pikir ketika kamu mendengar istilah pewarisan? Apakah kamu berpikir tentang uang atau rumah baru? Orang mewariskan semua itu. Warisan itu mungkin berupa rumah, tanah, uang, bahkan hewan ternak, dan lain-lain. Tentunya telah banyak orang yang mendapat warisan itu. Tetapi ada tipe pewarisan lain yang setiap orang menerimanya. Setiap orang mendapat warisan ini yang tersimpan dalam inti dari tiap-tiap sel pada tubuhmu dalam bentuk gen atau pasangan gen.

Berabad-abad, orang telah tertarik pada kenyataan mengapa satu generasi berbeda satu sama lain. Bayi yang baru lahir mungkin mirip seperti orang tuanya. Kemiripan itu mungkin terletak pada bentuk hidung atau daun telinganya. Bentuk hidung merupakan suatu sifat yang dapat diamati. Tiap-tiap organisme memiliki kumpulan sifat-sifat, yang merupakan warisan dari orang tuanya.Seperti tampak dari foto keluarga di atas. Kemiripan jelas sekali tampak dari anak-anak terhadap orang tuanya.
Setiap makhluk hidup mempunyai karakteristik spesifik yang disebut sifat yang unik. Sebenarnya yang diturunkan oleh kedua orang tua kepada anak-anaknya bukanlah sifat rambut keriting, bentuk hidung atau telinga dan lain-lain. Lalu apa sebenarnya yang diwariskan? Sifat yang diwariskan orang tuamu kepadamu berupa informasi genetik yang dinamakan gen. Gen inilah yang mengontrol sifat-sifat tersebut.
Faktor keturunan atau gen itu adalah senyawa kimia yang merupakan bagian dari suatu senyawa kimia yang lebih besar yang disebut sebagai kromosom. Secara sederhana dikatakan bahwa gen terdapat pada kromosom.
Di blog ini kamu akan belajar banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan pewarisan sifat. materi yang ada disampaikan dalam berbagai format agar terkesan berbeda dan menyenangkan.
Selamat belajar, semoga bermanfaat 











Standar kompetensi
7.      Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.
Kompetensi dasar
7.5  Mendeskripsikan proses dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya
Indikator 
  • Mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (gen, kromosom)
  • Membedakan pengertian sifat resesif, dominan, dan intermediet 
  • Menentukan gamet dari genotipe tetua 
  • Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid melalui bagan 
  • Memprediksi filial pada beberapa contoh pewarisan sifat
  • Mendeskripsikan proses dan hasil pewarisan sifat serta penerapannya
 
 A.  Memahami Kromosom, DNA, dan Gen

    Tiap spesies memiliki ciri-ciri tertentu yang spesifik yang hampir sama dari generasi ke generasi, bahkan ciri ini ada sejak dulu kala. Misalnya hewan gajah mempunyai telinga yang lebar, mempunyai gading, tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri gajah tersebut sudah ada sejak gajah purba.
    Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk kepada anaknyaSelanjutnya, setelah memahami tentang kromosom DNA dan gen, kamu akan tahu darimana sifat-sifat itu diturunkan.
    Untuk lebih memahami tentang kromosom DNA dan gen, silahkan pelajari melalui media presentasi macromedia flash berikut ini

    Memahami kromosom, DNA, dan gen
    klik di sini



    B.  Bapak Genetika

    Studi ilmiah pertama yang mempelajari tentang bagaimana sifat diturunkan dari generasi ke generasi pada waktu yang lalu dilakukan oleh seorang pendeta, Johan Gregor Mendel.
    Gregor Mendel tidak tahu tentang DNA, gen atau kromosom. Ia menggambarkan tentang “faktor” dalam tumbuhan yang menyebabkan sifat-sifat tertentu muncul. Ia juga menggambarkan bahwa faktor ini memisah ketika tumbuhan berkembang biak. Mendel sampai pada kesimpulannya berdasarkan pengamatan yang jeli dan analisis yang hati-hati. Hasil kerja Mendel menghasilkan kesimpulan bahwa pewarisan sifat itu dikendalilan oleh alela. Suatu alela mungkin bersifat dominan atau resesif. Selama meiosis, alela yang berbeda untuk suatu sifat akan memisah ke dalam sel kelamin yang berlainan.
    Mendel banyak mempelajari sains maupun matematika dan bahkan telah bekerja beberapa tahun sebagai guru pengganti. Sambil mengajar ia membuat kebun percobaan di asrama kepastoran. Di sana ia melaksanakan percobaan (eksperimen) dengan tumbuhan. Pengalaman mengamati kebun anggrek ayahnya membuat ia berpikir bahwa eksperimen itu bertujuan untuk menduga macam-macam bunga dan buah dalam suatu tanaman yang berproduksi.
    Mendel hidup sekitar tahun 1800’an. Dalam hal ini induk dari tumbuhan telah diketahui sebelum hipotesis dibuat. Mendel secara hati-hati menggunakan metode ilmiah dalam eksperimennya.
    Pada tahun 1866, setelah delapan tahun meneliti pewarisan sifat pada tumbuhan, Mendel mempresentasikan hasil penelitiannya pada kelompok ilmuwan. Ternyata mereka tidak mengetahui segala hasil penelitian yang disampaikan Mendel.
    Mendel meninggal pada tahun 1884, tanpa mengetahui apakah hasil penelitiannya pernah dimengerti kelompok ilmuwan. Pada tahun 1900 hasil penelitian Mendel ditemukan kembali. Kemudian, ilmuwan lain atas dasar percobaannya mendapatkan kesimpulan yang sama seperti kesimpulan Mendel. Pada saat itulah Ilmuwan lain mengerti hasil penelitian Mendel. Sejak itu ia terkenal sebagai Bapak Genetika.
    Untuk lebih memahami tentang prinsip genetika yang dikemukakan oleh Mendel, silahkan pelajari melalui media presentasi berikut ini

    Hukum Mendel
    klik di sini


    C. Penerapan Genetika

    Prinsip-prinsip genetika banyak digunakan dalam beberapa kegiatan dan usaha untuk kesejahteraan manusia.
    Untuk lebih memahami tentang penerapan prinsip-prinsip genetika dalam kehidupan manusia, silahkan pelajari melalui media presentasi berikut ini

    Penerapan Genetika 
    klik di sini


    Tersedia juga latihan soal dan LKS untuk pengembangan diri
    Untuk mendownload latihan soal materi pewarisan sifat silahkan klik di sini
    Untuk mendownload LKS penerapan Hukum Mendel silahkan klik di sini