Sabtu, 07 Januari 2012

PEWARISAN SIFAT (SMP kelas IX)

Apa yang pertama kamu pikir ketika kamu mendengar istilah pewarisan? Apakah kamu berpikir tentang uang atau rumah baru? Orang mewariskan semua itu. Warisan itu mungkin berupa rumah, tanah, uang, bahkan hewan ternak, dan lain-lain. Tentunya telah banyak orang yang mendapat warisan itu. Tetapi ada tipe pewarisan lain yang setiap orang menerimanya. Setiap orang mendapat warisan ini yang tersimpan dalam inti dari tiap-tiap sel pada tubuhmu dalam bentuk gen atau pasangan gen.

Berabad-abad, orang telah tertarik pada kenyataan mengapa satu generasi berbeda satu sama lain. Bayi yang baru lahir mungkin mirip seperti orang tuanya. Kemiripan itu mungkin terletak pada bentuk hidung atau daun telinganya. Bentuk hidung merupakan suatu sifat yang dapat diamati. Tiap-tiap organisme memiliki kumpulan sifat-sifat, yang merupakan warisan dari orang tuanya.Seperti tampak dari foto keluarga di atas. Kemiripan jelas sekali tampak dari anak-anak terhadap orang tuanya.
Setiap makhluk hidup mempunyai karakteristik spesifik yang disebut sifat yang unik. Sebenarnya yang diturunkan oleh kedua orang tua kepada anak-anaknya bukanlah sifat rambut keriting, bentuk hidung atau telinga dan lain-lain. Lalu apa sebenarnya yang diwariskan? Sifat yang diwariskan orang tuamu kepadamu berupa informasi genetik yang dinamakan gen. Gen inilah yang mengontrol sifat-sifat tersebut.
Faktor keturunan atau gen itu adalah senyawa kimia yang merupakan bagian dari suatu senyawa kimia yang lebih besar yang disebut sebagai kromosom. Secara sederhana dikatakan bahwa gen terdapat pada kromosom.
Di blog ini kamu akan belajar banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan pewarisan sifat. materi yang ada disampaikan dalam berbagai format agar terkesan berbeda dan menyenangkan.
Selamat belajar, semoga bermanfaat 











Standar kompetensi
7.      Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.
Kompetensi dasar
7.5  Mendeskripsikan proses dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya
Indikator 
  • Mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (gen, kromosom)
  • Membedakan pengertian sifat resesif, dominan, dan intermediet 
  • Menentukan gamet dari genotipe tetua 
  • Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid melalui bagan 
  • Memprediksi filial pada beberapa contoh pewarisan sifat
  • Mendeskripsikan proses dan hasil pewarisan sifat serta penerapannya
 
 A.  Memahami Kromosom, DNA, dan Gen

    Tiap spesies memiliki ciri-ciri tertentu yang spesifik yang hampir sama dari generasi ke generasi, bahkan ciri ini ada sejak dulu kala. Misalnya hewan gajah mempunyai telinga yang lebar, mempunyai gading, tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri gajah tersebut sudah ada sejak gajah purba.
    Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk kepada anaknyaSelanjutnya, setelah memahami tentang kromosom DNA dan gen, kamu akan tahu darimana sifat-sifat itu diturunkan.
    Untuk lebih memahami tentang kromosom DNA dan gen, silahkan pelajari melalui media presentasi macromedia flash berikut ini

    Memahami kromosom, DNA, dan gen
    klik di sini



    B.  Bapak Genetika

    Studi ilmiah pertama yang mempelajari tentang bagaimana sifat diturunkan dari generasi ke generasi pada waktu yang lalu dilakukan oleh seorang pendeta, Johan Gregor Mendel.
    Gregor Mendel tidak tahu tentang DNA, gen atau kromosom. Ia menggambarkan tentang “faktor” dalam tumbuhan yang menyebabkan sifat-sifat tertentu muncul. Ia juga menggambarkan bahwa faktor ini memisah ketika tumbuhan berkembang biak. Mendel sampai pada kesimpulannya berdasarkan pengamatan yang jeli dan analisis yang hati-hati. Hasil kerja Mendel menghasilkan kesimpulan bahwa pewarisan sifat itu dikendalilan oleh alela. Suatu alela mungkin bersifat dominan atau resesif. Selama meiosis, alela yang berbeda untuk suatu sifat akan memisah ke dalam sel kelamin yang berlainan.
    Mendel banyak mempelajari sains maupun matematika dan bahkan telah bekerja beberapa tahun sebagai guru pengganti. Sambil mengajar ia membuat kebun percobaan di asrama kepastoran. Di sana ia melaksanakan percobaan (eksperimen) dengan tumbuhan. Pengalaman mengamati kebun anggrek ayahnya membuat ia berpikir bahwa eksperimen itu bertujuan untuk menduga macam-macam bunga dan buah dalam suatu tanaman yang berproduksi.
    Mendel hidup sekitar tahun 1800’an. Dalam hal ini induk dari tumbuhan telah diketahui sebelum hipotesis dibuat. Mendel secara hati-hati menggunakan metode ilmiah dalam eksperimennya.
    Pada tahun 1866, setelah delapan tahun meneliti pewarisan sifat pada tumbuhan, Mendel mempresentasikan hasil penelitiannya pada kelompok ilmuwan. Ternyata mereka tidak mengetahui segala hasil penelitian yang disampaikan Mendel.
    Mendel meninggal pada tahun 1884, tanpa mengetahui apakah hasil penelitiannya pernah dimengerti kelompok ilmuwan. Pada tahun 1900 hasil penelitian Mendel ditemukan kembali. Kemudian, ilmuwan lain atas dasar percobaannya mendapatkan kesimpulan yang sama seperti kesimpulan Mendel. Pada saat itulah Ilmuwan lain mengerti hasil penelitian Mendel. Sejak itu ia terkenal sebagai Bapak Genetika.
    Untuk lebih memahami tentang prinsip genetika yang dikemukakan oleh Mendel, silahkan pelajari melalui media presentasi berikut ini

    Hukum Mendel
    klik di sini


    C. Penerapan Genetika

    Prinsip-prinsip genetika banyak digunakan dalam beberapa kegiatan dan usaha untuk kesejahteraan manusia.
    Untuk lebih memahami tentang penerapan prinsip-prinsip genetika dalam kehidupan manusia, silahkan pelajari melalui media presentasi berikut ini

    Penerapan Genetika 
    klik di sini


    Tersedia juga latihan soal dan LKS untuk pengembangan diri
    Untuk mendownload latihan soal materi pewarisan sifat silahkan klik di sini
    Untuk mendownload LKS penerapan Hukum Mendel silahkan klik di sini
     

      Rabu, 12 Oktober 2011

      pengabdian masyarakat


      A.         Judul Program
      Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Pelatihan Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotes sp.) Menjadi Produk Jamur Crispy Pada Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” Di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul
      B.          Latar Belakang Masalah
      Tingginya angka pengangguran di Indonesia, disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan jumlah angkatan kerja. Hal ini kemudian menjadi acuan bagi pelaku-pelaku kebijakan ketenaga kerjaan untuk mencari alternatif lain untuk menyerap tenaga kerja yang tersedia. Wirausaha merupakan salah satu alternatif yang kami tawarkan yang dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut, yaitu dengan mengadakan usaha di bidang kuliner. Wirausaha pada sektor barang dan jasa khususnya bidang makanan atau kuliner merupakan urat nadi perekonomian dan merupakan pasar yang potensial karena kebutuhan akan makanan tidak akan pernah habis tetapi akan terus berkembang. Tingginya pertambahan jumlah penduduk, mengakibatkan kebutuhan akan barang dan jasa (makanan) juga meningkat pesat. Masalah menjadi semakin kompleks karena waktu yang tersedia tidak memungkinkan masyarakat untuk dapat mengerjakan segala prioritas kebutuhannya sekaligus. Tawaran akan kebutuhan barang dan jasa (makanan) pun menjadi pilihan. Di sisi lain, masyarakat sebagai tulang punggung bangsa, mestinya memiliki keterampilan-keterampilan yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun mayarakat disekitarnya. Selain itu, hal lain yang tidak kalah penting yang harus mereka miliki adalah mentalitas yang kuat dalam menghadapi serangan-serangan arus globalisasi. Pembinaan keterampilan wirausaha, selain secara ekonomi dapat memberikan pendapatan bagi kehidupan yang layak, dari segi sosial-kultural juga dapat memberikan pembelajaran mental yang kuat bagi masyarakat. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi tiap manusia. Setiap aktifitas yang dilakukan membutuhkan tenaga agar dapat berproduksi. Hal itulah yang mendorong pemerintah sekarang menggalakkan program pemberdayaan ekonomi perempuan. Atas dasar inilah kemudian timbul inisiatif  dari warga masyarakat, untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang cukup layak untuk melakukan kegiatan wirausaha.
      Berdasar data statistik penduduk jumlah perempuan di Indonesia sebanyak 50,3% dari total penduduk. Hal ini berarti di Indonesia jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Dengan jumlah perempuan yang demikian besar maka potensi perempuan perlu lebih diberdayakan sebagai subyek maupun obyek pembangunan bangsa. Peranan strategis perempuan dalam menyukseskan pembangunan bangsa dapat dilakukan melalui peranan perempuan dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Di sektor ini perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melalui berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik.
      Pengentasan kemiskinan di Desa sangat tergantung pada dua hal, yaitu : Pertama, program pembangunan di desa itu sendiri secara khusus; Kedua, program pembangunan kabupaten secara keseluruhan. Tentu saja hal ini tergantung pada program pembangunan Indonesia secara keseluruhan (Lawang, 1989). Terlepas dari mutunya, setiap kabupaten memiliki program pembangunan daerah (Propeda) dan dari situlah disusun rencana strategis (Restra) yang bersifat tahunan. Pada umumnya desa tidak mempunyai program pembangunan sendiri, yang dilakukan selama ini adalah pembangunan desa menurut program pembangunan kabupaten. Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999 Junto UU Nomor 34 Tahun 2004 Junto UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Otonomi Daerah, desa telah diberi kewenangan untuk menyusun rencana pembangunan Desa, namun pada kenyataannya mereka belum mampu melaksanakan tugas tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki desa masih sangat terbatas baik dalam kualitas maupun kuantitasnya, sehingga sampai saat ini kebanyakan desa belum memiliki program yang pasti untuk mengatasi kemiskinan yang telah terjadi di desanya. Demikian juga masalah Kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan dalam pembangunan belum terpikirkan oleh para pembuat keputusan di desa. Perempuan pedesaan, merupakan sumber daya manusia yang cukup nyata berpartisipasi, khususnya dalam memenuhi fungsi ekonomi keluarga dan rumah tangga bersama dengan laki-laki. Perempuan di pedesaan sudah diketahui secara umum tidak hanya mengurusi rumah tangga sehari-hari saja, tetapi tenaga dan pikirannya juga terlibat dalam berbagai kegiatan usaha tani dan non usaha tani, baik yang sifatnya komersial maupun sosial (Sajogyo dalam Lestari dkk. 1997:48).
      Keterlibatan perempuan di pedesaan dalam kegiatan ekonomi produktif antara lain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, yaitu tidak tercukupinya kebutuhan rumah tangga mereka. Sebagai ibu rumah tangga, biasanya perempuan yang bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga, baik menyangkut kesehatan gizi keluarga, pendidikan anak, dan pengaturan pengeluaran biaya hidup keluarga. Ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak tercukupi, maka perempuan yang pertama merasakan dampaknya. Sehingga dengan keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi produktif setidaknya sebagian kebutuhan keluarga mereka terpenuhi.
      Salah satu kegiatan ekonomi produktif adalah kelompok perempuan “Ngudi Rejeki” yang ada di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul. Kelompok ini berdiri pada tanggal 21 Februari 2010 dengan anggotanya dari ibu-ibu rumah tangga yang bergerak dalam usaha budidaya jamur tiram. Namun perkembangan usaha kelompok ini tidak berjalan dengan baik selain tidak adanya modal yang mencukupi juga kurangnya dukungan dan pendampingan dari pemerintah. Terutama dalam hal pemberian ketrampilan bagi kelompok perempuan “Ngudi Rejeki” dalam hal pengolahan hasil jamur tiram (Pleurotes sp.) sehingga produk hasil budidaya hanya dijual dalam keadaan mentah sehingga keuntungannya kurang maksimal selain itu banyak pedagang yang membeli dengan harga yang relatif murah.
      Oleh karena itu, melalui program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat ini akan memberikan sosialisasi dan pelatihan pengolahan hasil jamur tiram (Pleurotes sp.)menjadi jamur crispy di kelompok “Ngudi rejeki” yang harapannya dengan adanya pengolahan jadi barang mentah menjadi produk, makanan yang siap jual dapat meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok perempuan “Ngudi Rejeki”.
      C.         Rumusan Masalah
      Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
      1.      Bagaimana mensosialisasikan cara pengolahan jamur tiram menjadi produk jamur crispy pada Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul untuk meningkatkan keterampilan dan menambah penghasilan masyarakat?
      2.      Bagaimana respon masyarakat terhadap  pelatihan cara pengolahan jamur tiram menjadi produk jamur crispy pada Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul?
      3.      Bagaimana keberlanjutan pengolahan jamur tiram menjadi produk jamur crispy pada Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul?
      D.         Tujuan Program
      Pelaksanaan program ini bertujuan untuk mengetahui:
      1.      Mensosialisasikan cara pengolahan jamur tiram menjadi produk jamur crispy pada Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul untuk meningkatkan keterampilan dan menambah penghasilan masyarakat.
      2.      Mengetahui respon masyarakat terhadap pelatihan cara pengolahan jamur tiram menjadi produk jamur crispy pada Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.
      3.      Mengetahui keberlanjutan pengolahan jamur tiram menjadi produk jamur crispy pada Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” di Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.
      E.          Luaran Yang Diharapkan
      Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini, diharapkan masyarakat memiliki minat, kreativitas dan inovatif dalam mengembangkan dan menghasilkan produk olahan jamur tiram menjadi jamur crispy yang bernilai jual tinggi guna meningkatkan keterampilan dan menambah penghasilan masyarakat.
      F.          Kegunaan Program
      1.      Dalam Bidang Makanan
      a         Membuat inovasi produk olahan baru dari jamur tiram (Pleurotes sp.) menjadi jamur crispy.
      b        Meningkatkan nilai jual dari jamur tiram (Pleurotes sp.).
      2.      Bagi Mahasiswa dan Masyarakat
      a         Menambah dan menyalurkan kreativitas
      b        Menambah lapangan kerja baru
      c         Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tentang cara membuat jamur crispy.
      G.         Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
      Masyarakat Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul mempunyai kelompok perempuan “Ngudi Rejeki” yang bergerak dalam bidang budidaya jamur tiram (Pleurotes sp.). Anggota kelompok ini terdiri dari 15 orang kepala keluarga dengan 5 orang pendamping. Kelompok ini didirikan pada tanggal 21 Februari 2010.  Visi dari kelompok ini adalah sebagai wadah kegiatan usaha masyarakat pedesaan, agar bisa berkembang dan tertata dengan baik sehingga bisa meningkatkan taraf hidup baik sosial maupun ekonomi bagi para anggota. Sedangkan misi dari kelompok ini adalah memberikan pencerahan cara pandang, pola pikir dan pola tindak para anggota agar termotivasi untuk meningkatkan kreativitas usaha pengolahan jamur, sehingga mampu bersaing dengan yang lainnya.
      Sebagai desa yang bergerak di bidang budidaya jamur tiram masyarakat Desa Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul pasti menghasilkan produk jamur tiram. Namun anggota kelompok hanya menjual hasil jamur tiram itu dalam keadaan segar sehingga harga jualnya murah. Hal itu mereka lakukan karena jamur tiram dalam keadaan segar hanya mampu bertahan sekitar 2 hari setelah itu jamur tiram tiram akan layu dan berwarana kekunung-kuningan. Namun karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dari anggota kelompok di desa tersebut produk jamur tiram hanya dijual dalam keadaan segar. Melihat kondisi itu maka perlu anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok perempuan ”Ngudi Rejeki” diberikan suatu keterampilan untuk mengolah produk jamur tiram agar bisa bertahan lama dan bisa meningkatkan nilai jual jamur tiram (Pleurotes sp.).
      Masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk bisnis produksi jamur crispy, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi yang tidak mempunyai pekerjaan. Lagi pula permintaan jamur crispy saat ini semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat mengkonsumsi makanan yang mengandung nilai gizi tinggi untuk penunjang kesehatan
      H.         Metode Pelaksanaan Program
      Untuk mencapai tujuan program ini, maka ada beberapa metode yang dilakukan dalam program ini yaitu:


      1.     Sosialisasi Program dan Pemberian Materi Usaha
      Bentuk sosialisasi progam ini berupa workshop bagi para anggota kelompok perempuan “Ngudi Rejeki” di Desa Wijirejo. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memperkenalkan produk olahan dari jamur tiram (Pleurotes sp.) yang bisa dibuat jamur crispy sekaligus memberikan pelatihan cara membuatnya.
      Adapun rincian rencana pelaksanaan sosialisasi program sebagai berikut:
      Waktu                        : Minggu pertama, kedua, ketiga, dan keempat bulan Februari 2012
      Tempat          : Ketua Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” Dusun Bergan, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul
      Peserta           : Pengurus dan anggota Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki”
       Materi yang diberikan:
      a         Proses pembuatan jamur crispy
      b        Teknik pengemasan dan labelisasi
      c         Pengetahuan mengenai perolehan ijin Dinas Kesehatan
      d        Strategi marketing
       Alat-alat yang dibutuhkan antara lain:
      a         Laptop
      b        Alat tulis
      c         LCD
      d        Mikrofon
      e         Kamera
      Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:
      a         Hand out
      b        Contoh produk jamur crispy
      c         Konsumsi
      2.     Workshop Pembuatan Jamur Crispy
      Waktu                        : Minggu pertama dan kedua bulan Maret 2012
      Tempat          : Ketua Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” Dusun Bergan, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul
      Peserta           : Pengurus dan anggota Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki”
      2.1     Tahap Persiapan Alat dan Bahan
                  Alat-alat yang dibutuhkan antara lain:
      a. Kompor dan gas
      e. Sotil
      i. Stepler
      b. Sealer
      f. Baskom
      j. Sendok
      c. Wajan
      g. Parut
      k. Gelas takar
      d. Peniris
      h. Plastik
      l. Pisau

      Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:
      a. 300 gram jamur tiram segar besar
      e. 1 sdt ketumbar bubuk
       b. 3 sdm tepung beras
       f. 1/2 sdt merica bubuk
       c. 2 sdm tepung tapioka
      g. 3 siung bawang putih
       d. 1 sdm tepung terigu
      h. garam dan air secukupnya.

      2.2     Tahap Pembuatan
      a         Menyiapkan bahan baku yaitu jamur tiram dan dibersihkan dari kotoran.
      b        Memasukkan semua bahan kecuali jamur tiram ke dalam baskom untuk dibuat adonan tepung.
      c         Mensangrai jamur tiram.
      d        Memasukkan jamur tiram yang telah disangrai ke dalam adonan tepung.
      e         Menggoreng hingga berwarna kekuningan.
      f         Meneriskan hingga kandungan minyak berkurang.
      g        Melakukan pengemasan dan siap untuk dipergunakan atau dipasarkan.
      Persiapan bahan baku
             Diagram Alir
      Pengemasan dan labelisasi
      Pengujian pada masyarakat
      Mencuci jamur tiram
      Membuat adonan tepung
      Meniriskan
      Mencelup jamur ke dalam adonan tepung
      Menggoreng
       

















                                 Gambar 1. Proses Pembuatan Jamur Crispy

      3.     Evaluasi Program
      Waktu                        : Minggu pertama dan kedua bulan April 2012
      Tempat          : Ketua Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki” Dusun Bergan, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul
      Peserta           : Pengurus dan anggota Kelompok Perempuan “Ngudi Rejeki”
      Pada sesi ini dilakukan tanya jawab atau diskusi mengenai permasalahan-permasalahan yang dijumpai di lapangan saat pembuatan jamur crispy dari jamur tiram. Setelah itu untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini, dilakukan evaluasi di akhir pelaksanaan kegiatan, yaitu berupa angket tentang kegiatan pelatihan pembuatan jamur crispy yang dibagikan pada setiap peserta, lembar wawancara kegiatan, dan lembar observasi kegiatan. Angket dan lembar observasi menjadi tolak ukur untuk mengetahui manfaat dan kekurangan penyelenggaraan kegiatan, dan sejauh mana tanggapan/respon peserta terhadap kegiatan pelatihan pembuatan jamur crispy dari jamur tiram.
      I.            Jadwal Pelaksanaan Program
      No
      Nama Kegiatan
      Bulan Ke-

      1
      2
      3
      4

      1
      2
      3
      4
      1
      2
      3
      4
      1
      2
      3
      4
      1
      2
      3
      4
      1
      Perencanaan Kegiatan dan Survei tempat
















      2
      Pengadaan alat dan bahan
















      3
      Pembuatan  handout dan contoh jamur crispy untuk sosialisasi
















      4
      Sosialisasi program
















      5.
      Pelatihan
















      6.
      Evaluasi program
















      7.
      Penyusunan laporan








































      J.      Rencana Anggaran

      No
      Keterangan
      Spesifikasi
      Jumlah
      Biaya (Rp)

      Persiapan
      1.
      Penyediaan Alat
      Kompor dan gas
      Sealer
      Wajan
      Peniris
      Sotil
      Baskom
      Parut
      Plastik
      Stepler
      Sendok
      Gelas takar
      Pisau
      Timbangan
      2
      1
      2
      1
      2
      3
      4
      1 Pak
      2
      3
      3
      2
      1
        1.000.000,00
        1.000.000,00
           300.000,00
           200.000,00
           100.000,00
           100.000,00
             30.000,00
             20.000,00
           100.000,00
             20.000,00
             50.000,00
             30.000,00
           100.000,00
      2
      Penyediaan Bahan
      Jamur tiram
      Tepung beras
      Tepung tapioka Tepung terigu
      Ketumbar bubuk
      Merica bubuk
      Bawang putih
      Garam
      20 Kg
      1 Botol
      10 Kg
      10 Kg
      1 Botol
      0,5 Kg
      1 kg
      1 Kg
           200.000,00
             50.000,00
             30.000,00
             30.000,00
             20.000,00
             20.000,00
             40.000,00
             10.000,00
      3.
      Perizinan  tempat
      Lokasi
      3
           300.000,00
      4.
      Pengadaan Referensi Pendukung
      Paket
      1
           300.000,00
      Pelaksanaan
      1.
      Pembelian film + cuci cetak
      Buah
      2
          150.000,00
      2.
      Sewa kamera
      Buah
      1
          100.000,00
      3.
      Sewa laptop dan LCD
      Buah
      1
          300.000,00
      4.
      Sewa mikrofon
      Paket
      1
            50.000,00
      5.
      Akomodasi
      Orang
      3
          300.000,00
      6.
      Konsumsi seminar dan workshop
      Paket
      1
          1.500.000,00 
      7.
      Hand out seminar dan workshop
      Paket
      1
          300.000,00
      8.
      Alat tulis untuk peserta
      Paket
      1
          400.000,00
      9.
      Contoh jamur crispy untuk sosialisasi
      Paket
      1
            50.000,00
      10.
      Fieldtrip
      Kali
      1
      1.000.000,00
      11.
      Promosi produk jamur crispy
      Kali
      3
           1.550.000,00
      Hasil
      1
      Pembuatan laporan
      Buah
      10
          300.000,00
      2.
      Seminar rancangan
      Kali
      1
          300.000,00
      Total
       10.000.000,00









      LAMPIRAN
      Nama dan Biodata
      1.  KETUA PELAKSANA
      a.  Nama Lengkap                             : Mutrofin
      b.  NIM                                             : 09312241045
      c.  Fak / Prodi                                   : FMIPA / Pendidikan IPA
      d.  Perguruan Tinggi                         : Universitas Negeri Yogyakarta
      e.  Waktu untuk kegiatan ini             : 10 jam / minggu
      Yogyakarta, 27 September 2011                                                             Ketua Pelaksana Program


                                                                                Mutrofin
                                                                                                  NIM. 09312241045
      2.  ANGGOTA PELAKSANA
      1) Anggota Pertama
      a.  Nama Lengkap                       : Zamzam Fatma Ambar Sari
      b.  NIM                                       : 09312241038
      c.  Fak / Prodi                              : FMIPA / Pendidikan IPA
      d.  Perguruan Tinggi                   : Universitas Negeri Yogyakarta
      e.  Waktu untuk kegiatan ini       : 10 jam / minggu
      Yogyakarta, 27 September 2011
                                                                   Anggota Pelaksana Program


                                                                                 Zamzam Fatma A. S
                                                                                                  NIM. 09312241038
      2) Anggota Kedua
      a.  Nama Lengkap                       : Dwi Nova Siti Handayani
      b.  NIM                                       : 08306144007
      c.  Fak / Prodi                              : FMIPA /Fisika
      d.  Perguruan Tinggi                   : Universitas Negeri Yogyakarta
      e.  Waktu untuk kegiatan ini       : 10 jam / minggu
      Yogyakarta, 27 September 2011
                                                                        Anggota Pelaksana Program


                                                                                  Dwi Nova Siti Handayani
                                                                                                     NIM. 08306144007
      3) Anggota Ketiga
      a.  Nama Lengkap                       : Marliza Arsiyana
      b.  NIM                                       : 08204241011
      c.  Fak / Prodi                              : FBS /Pendidikan Bahasa Perancis
      d.  Perguruan Tinggi                   : Universitas Negeri Yogyakarta
      e.  Waktu untuk kegiatan ini       : 10 jam / minggu
      Yogyakarta, 27 September 2011
                                                                        Anggota Pelaksana Program


                                                                                  Marliza Arsiyana
                                                                                                     NIM. 08204241011

      Nama dan Biodata Dosen Pendamping
      a.       Nama dan Gelar Akademik             : Asri Widowati, M.Pd
      b.      NIP                                                  : 19830816 200604 2 002
      c.       Pangkat / Golongan                         : Penata Muda/III a
      d.      Bidang Keahlian                              : Lektor
      e.       Fakultas / Program Studi                 : FMIPA/Pendidikan IPA
      f.       Perguruan Tinggi                              : Universitas Negeri Yogyakarta
      g.      Waktu untuk kegiatan ini                 : 4 jam / minggu
      Yogyakarta, 27 September 2011
                                                                                     Dosen Pembimbing


                                                                                Asri Widowati, M.Pd
                                                                                            NIP.19830816 200604 2 002